Karya Orang Muda Dalam Konteks Internasional

Terutama kaum mudalah yang mendapat perhatian istimewa dari pihak kongregasi kita. Melalui pengajaran dan bentuk bimbingan lain, kita hendak membantu kaum muda untuk menemukan jalan dalam menghadapi masa depan mereka (Konst. I, 30-31).

Duta Persaudaraan seluas Dunia

Pada tahun 2008 gerakakan kaum muda ‘Duta Persaudaraan seluas Dunia’ (Duta WWB) dimulai oleh para frater. Pendirian ini dilakukan menjelang Hari Kaum Muda Sedunia tahun 2008. Tujuan dari WWB adalah membawa kaum muda bersama mulai dari budaya mereka sendiri, mengikutsertakan mereka dalam gerakan global, akan belas kasih dan persaudaraan. Di dalam WWB orang orang muda ini mengarahkan pandangan mereka pada spiritualitas kongregasi.

Kegiatan pertama adalah pertemuan internasional di Tomohon (Indonesia)  menyusul peran serta pada Hari Kaum Muda Sedunia WWB di Sydney 2008. Keberhasilan kegiatan ini dilanjutkan: partisipasi pada WYD di Madrid 2011, WYD di Rio 2013, dan WYD 2016 di Krakow. Sementara gerakan tersebut telah berkembang menjadi kelompok orang muda internasional yang bekerja secara aktif di negara mereka sendiri dalam hidup mereka sehari hari dan di dalam keinginan mereka untuk bekerja secara belas kasih dan persaudaraan bagi dunia. Di dalam kelompok WWB orang orang muda secara aktif terlibat di  7 negara: Belanda, Kenya, Namibia, Brasil, Indonesia, Tanzania dan Timor Leste.

Orang Muda Aktif di Kenya dan Tanzania

Kelompok duta WWB di Kenya adalah sebuah kelompok yang  sangat aktif. Mereka telah memulai sejumlah proyek jangka panjang, seperti proyek pertanian, program sekolah dan program air. Mereka juga mengorganisir apa yang disebut Christmas Food Drives (Penyaluran makanan saat Natal). Hasilnya sebagai contoh, untuk anak-anak yatim dari Asante Children’s  Home di Naivasha dan untuk orang orang di daerah kumuh di Kibagare dan Kangemi.  Satu kelompok duta yang aktif juga telah dimulai di Tanzania.

WWB di Namibia, ’Tanah dari Pemberani’

Terinspirasi oleh peran serta mereka pada hari kaum muda sedunia, para duta WWB di Namibia, bersama para Frater CMM memprakarsai hari kaum muda Katolik yang pertama di negara mereka pada tahun 2013. Peristiwa itu menjadi jalan yang besar bagi kaum muda Namibia untuk mennikmati sedikit semangat hari Kaum Muda Sedunia.

Duta Shadu Mbala: “Para duta di Namibia tidak takut mendengar inspirasi iman mereka dan bertindak seturut iman itu. Contohnya pada tahun 2009, kami mengorganisir ‘Walk With Christ’, yang pertama, suatu peziarahan yang diselenggarakan setiap tahun sejak itu, para duta di Namibia telah menjadi penggerak utama dari pembinaan rohani dan kegiatan kegiatan kaum muda di negara mereka.”

Kelompok Panggilan Seputar Belas Kasih di Brasil

Pada tahun 2009 sebuah kelompok kaum muda ‘Grupo Vocational Misericórdia (sebuah kelompok panggilan pada tema belas kasih), dimulai di Brasil. Pada pertemuan- pertemuan regional, kaum muda dari Janauba, Coronel Fabriciano, Joaquim  de Bicas dan Belo Horizonte datang bersama-sama untuk refleksi dan dikusi seputar pertanyaan sentral : “Apa panggilan hidupmu?”  Sebagai tambahan, pertemuan-pertemuan itu diorganisir pada tingkat pusat. Dari kelompok ini diseleksi  peserta WWB yang mengikuti hari kaum muda sedunia.

Duta-duta cinta di Indonesia dan Timor Leste

Di Indonesia ada sejumlah wilayah kelompok WWB: Yogyakarta (Jawa), Kupang dan SoE (Timor Barat), Tarakan (Kalimantan), dan di keuskupan Sibolga (Nias/Sumatera). Sebagai tambahan, ada juga satu kelompok duta yang aktif di Timor Leste. Dengan usaha-usaha mereka di paroki, mereka membuat gereja tetap muda dan terlibat secara aktif. Beberapa contoh: di keuskupan Sibolga mereka mengorganisir kegiatan pertanian seputar Laudato Si, dengan cara itu memperlihatkan pentingnya ensiklik kepauasan ini bagi perhatian penduduk lokal. Kegiatan-kegiatan di  Tarakan dan Kupang  berlangsung seperti kunjungan rumah anak-anak dan penggalangan dana. Di Timor Leste, para duta aktif dalam kegiatan paroki, mengunjungi orang sakit, dan menyediakan kursus bahasa Inggris bagi anak-anak dan kaum muda.

WWB di Belanda

Para duta di Belanda bertemu beberapa kal dalam setahun untuk memperdalam iman mereka, dalam semangat frater CMM. Juga dalam hidup dan pekerjaan mereka sehari-hari, mereka mencoba menyelaraskan nilai-nilai belas kasih dan persaudaraan. Suatu contoh adalah pusat ibu-anak ‘Bij-1’ di Den Haag, dibuat oleh seorang duta. Beberapa kegiatan insidental dibuat seperti mengorganisir makanan Natal di pondok atau taman penyiangan suatu biara. Seorang duta Belanda yang berpendidikan kedokteran, bekerja sebagai relawan bagi staf medis OIP (sebuah proyek para frater di Oyugis, Kenya) selama tiga bulan.