Perawatan kesehatan dan perawatan lansia

Meski perawatan kesehatan pada awalnya bukan tugas utama para frater, mereka memulai klinik rawat jalan di beberapa tempat, karena ada kebutuhan besar akan hal itu. Perawatan untuk orang tua dan sesama frater yang sakit juga merupakan aspek penting kehidupan para frater.

Departemen medis OIP (Kenya)

Pada tahun 1983, para frater memulai sebuah novisiat baru di Oyugis, Kenya, untuk pendidikan rohani frater-frater muda Afrika. Salah satu tugas dari frater-frater muda ini adalah perawatan pasien di klinik setempat. Karya belas kasih ini semakin dibutuhkan akibat penyebaran AIDS yang cepat di tahun 1980an. Para frater menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak hanya terbatas pada perawatan orang sakit saja, dan oleh karena itu mereka memulai Proyek Terpadu Oyugis (OIP) pada tahun 1996, sebagai pendekatan integral. Dalam hal ini, proyek tersebut bukan saja tentang perawatan kesehatan, karena mencakup lebih dari itu: perawatan anak yatim, pendidikan, proyek pertanian dan karya sosial.

OIP telah mendirikan apotek di Oyugis, di mana masyarakat setempat bisa berkonsultasi dua kali seminggu. Di apotek, pemeriksaan kecil bisa dilakukan, darah dapat diperiksa dan perawatan medis sederhana tersedia. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir OIP telah membentuk program perawatan di rumah yang bagus, melibatkan sekitar 150 relawan. Mereka menyediakan bantuan kepada banyak keluarga di Oyugis. Penyedia perawatan di rumah menyediakan konsultasi mingguan dengan perawat dan menerima pendidikan lanjutan di berbagai bidang. Berkaitan pengobatan untuk mengendalikan AIDS, ada kerjasama yang baik dengan ‘Dokter Tanpa Pondokan serta Rumah Sakit lokal.

Poliklinik di Indonesia

Di Indonesia, para frater membuka dua poliklinik pada tahun 1990an: di Aek Tolang dan Ge’tengan. Pada masa itu, masyarakat setempat bergantung pada perawatan medis di klinik rawat jalan atau rumah sakit yang terlalu jauh, yang tidak selalu terbuka. Beberapa frater Indonesia mengikuti pendidikan medis dan mendapatkan pengalaman di rumah sakit pemerintah. Dengan pengetahuan dan pengalaman mereka, poliklinik dapat disiapkan. Frater yang bekerja sama dengan orang lain di poliklinik di Aek Tolang dan Ge’tengan, melayani perawatan medis untuk masyarakat setempat, dan mereka melakukannya dengan sikap belas kasih: jika seseorang memanggil mereka di luar jam kerja, selalu ada orang untuk membuka pintu.

Fasilitas perawatan di rumah Joannes Zwijsen (Belanda) dan fasilitas perawatan hunian Het Dorpvelt (Belgia)

Cinta kasih yang hidup di antara kita, kita wujudkan secara khusus, dengan memperhatikan sesama frater yang sakit, yang lanjut usia atau cacat (Konst I, 91).

Misi khas belas kasih sangat bergantung pada konteks di mana sebuah provinsi atau regio berada. Situasi di negara-negara seperti Belanda dan Belgia jelas berbeda dari daerah-daerah di mana masih ada frater-frater muda. Selain perawatan profesional, komunitas Joannes Zwijsen di Tilburg dan Het Dorpvelt di Zonhoven diberkati dengan sukarelawan yang berdedikasi, di antaranya juga rekan-rekan frater. Barangkali tampak seperti sesuatu yang kecil, tapi sangat diperlukan untuk berfungsinya suatu komunitas dengan baik, dan mereka berkontribusi bagi kesejahteraan sesama frater yang bergantung pada bantuan mereka. Di komunitas Joannes Zwijsen juga ada sejumlah anggota asosiasi yang sangat terlibat. Dalam kongregasi, terutama di komunitas-komunitas Belanda, anggota asosiasi berperan penting dalam merealisasikan misinya.