Generalat
Dewan Pimpinan Umum Frater CMM berada di Tilburg, kota dimana kongregasi kita didirikan. Tempat Dewan Pimpinan Umum sekaligus juga menjadi komunitas internasional.
Baca selanjutnya tentang generalat dan dewan pimpinan umum
Saat ini kongregasi Frater CMM memiliki anggota seluruhnya sekitar 270, maka kongregasi termasuk anggota dengan jumlah sedang. Selain Belanda dan Belgia yang merupakan awal pendirian kongregasi ,sekitar setengah abad yang lalu, kongregasi juga tersebar di Indonesia, Kenya, Tanzania, Namibia, Zambia, Brazil dan Timor Leste.
Dewan Pimpinan Umum Frater CMM berada di Tilburg, kota dimana kongregasi kita didirikan. Tempat Dewan Pimpinan Umum sekaligus juga menjadi komunitas internasional.
Baca selanjutnya tentang generalat dan dewan pimpinan umum
Selain generalat ada lima komunitas di Belanda dan Belgia. Komunitas jauh berkurang dari sebelumnya, namun secara sadar berusaha mempertahankan karya demi kelangsungan hidup religius di tempat ini.
Baca selanjutnya tentang frater-frater di Belanda dan Belgia
Sebagian besar frater saat ini berasal dari Indonesia. Kongregasi memulai karya di tempat ini sejak 1923. Banyak frater bekerja dalam bidang pendidikan, namun ada juga yang bekerja di poliklinik kesehatan (terdapat dua poliklinik).
Tahun 1958 frater-frater Belanda pertama berangkat ke Kenya. Mereka memulai dengan dua sekolah, namun saat ini aktif terlibat dalam perawatan kesehatan dan pengembangan pertanian. Sejak 2005 kongregasi juga hadir di Tanzania.
Baca selanjutnya tentang frater-frater di Kenya dan Tanzania
Tahun 1959 satu kelompok frater Belanda dan Belgia berangkat kesana, yang kala itu masih disebut Afrika Barat Daya dan kini disebut Namibia. Mereka memberi kontribusi berarti dalam bidang pendidikan di negara ini. Pada tahun 2022, Frater CMM memperluas misi mereka ke Zambia.
Baca selanjutnya tentang frater-frater di Namibia dan Zambia
Tahun 1960 para frater hadir di Brazil. Terdapat jurang pemisah antara yang kaya dan miskin. Melalui karya pendidikan, perhatian dan karya pastoral, para frater berusaha mengubah situasi ini.
Tahun 1988 para frater memulai karya di wilayah ini. Sejak 2010 sampai kini, ada empat komunitas di Timor Leste dan telah menjadi regio sendiri. Saat ini Timor Leste tergolong sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Uskup Joannes Zwijsen menghendaki agar Kongregasi Frater CMM memiliki spiritualitas Vinsensian. Pada akhir abad ke-20, proses sumber daya yang intensif membawa dorongan baru bagi spiritualitas ini, yang telah menghasilkan buah melimpah sejak saat itu.
Baca lebih lanjut tentang Frater CMM dalam Keluarga Vinsensian