Indonesia
Jumlah anggota kongregasi paling banyak saat ini ada di Indonesia dengan 19 komunitas.
Kunjungan kerja DPU di Lembata, Indonesia (2013)
Frater di Indonesia
Frater CMM hadir di Indoensia sejak tahun 1923 dan memulai dengan sekolah di Sumatra (Padang 1923 dan Medan 1926), Sulawesi (Manado dan Tomohon 1924 dan Makasar 1934). Meski tidak disebutkan situasi sekolah dan komunitas pada abad lalu, namun apa yang dilakukan pada masa itu membawa perubahan berarti dan frater-frater masih meneruskannya sampai kini. Ada postulat di Manado dan novisiat di Tomohon. Provinsialat berada di Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar sekaligus menjadi komunitas studi untuk para frater. Selain itu masih ada 7 pulau dimana terdapat sekolah dan karya lainnya.
Komunitas Frater CMM kini tersebar di: Yogyakarta (Jawa), Medan, Pematang Siantar, Balige, Aek Tolang (Sumatra), Gunung Sitoli (Nias), Banjarmasin, Tarakan (Kalimantan), Manado, Tomohon, Palu, Ge’tengan, Makasar (Sulawesi), Ambon, Langgur (Maluku), Lembata, SoE (Timor Barat).
Masih ada dua misionaris Belanda yang berkarya di wilayah ini, juga beberapa frater muda asal Timor Leste yang sedang studi dan mengikuti pembinaan awal. Selebihnya adalah frater-frater Indonesia.
Kaul kekal 7 frater di Medan, Indonesia (2011)
SD Frater Don Bosco Tarakan, Indonesia (2012)
Meneruskan tradisi sebagai guru
Sejak permulaan para frater berkarya dalam bidang pendidikan. Inti perhatian dan aktivitas kongregasi adalah sekolah dan asrama, sama dengan yang terjadi di wilayah-wilayah lain. Dengan adanya sekian banyak sekolah yang ditangani para frater sekaligus juga merupakan sebuah tantangan. Ada 13 sekolah yang dikelola dan tersebar di beberapa tempat, beberapa SMP dan SMA dikombinasikan dengan asrama khusus bagi siswa yang datang dari jauh.
Sekolah dan asrama CMM
Aek Tolang: asrama putra (milik keuskupan)
Balige: asrama putra (SMP dan SMA)
Banjarmasin: SMA
Banjarmasin: asrama putra
Gunung Sitoli: asrama putra
Lembata: SMA
Lembata: asrama putra
Manado: TK, SD, SMP, SMA
Tomohon: TK, SD, SMP
Tomohon: asrama putra dan putri
Tarakan: TK, SD, SMP, SMA
Tarakan: asrama putri
SMA Frater Don Bosco Banjarmasin, Indonesia (2012)
Yayasan Don Bosco
Sekolah-sekolah dan sebagian asrama berada di bawah naungan yayasan Don Bosco Manado. Yayasan didirikan sekitar tahun 50-an dengan moto: ‘Fides, Sciensia et Fraternitas’, Iman, Ilmu dan Persaudaraan’. Moto ini menekankan karisma dan nilai spiritualitas kongregasi lewat pendidikan.
Kolaborasi
Di sekolah para frater bekerja dalam satu tim bersama para guru dan pegawai awam. Kehadiran para frater terutama membangun sekolah, mempertahankan identitas yang menjadi tanggung jawab dari komunitas itu sendiri. Kepala sekolah dan guru merupakan tugas yang dijalankan di sekolah: mengorganisir kegiatan kateketik, memberi kursus, mengelola perpustakaan, kegiatan ekstra kurikuler lainnya seperti olahraga dan musik. Dengan ini sekolah merupakan pusat sosial-budaya dan pendidikan religius.
Seragam sekolah dengan logo yayasan Don Bosco
Frater Marius di poliklinik Ge’tengan, Indonesia (2017)
Bidang karya lain
Selain bidang pendidikan para frater juga bekerja dalam bidang pastoral, administrasi kongregasi dan kesehatan. Frater memiliki dua poliklinik yaitu di Aek Tolang (Sumatra) dan di Ge’tengan (Sulawesi). Di samping itu para frater juga menangani toko rohani yang ada di Ambon (Maluku), Gunung Sitoli (Nias), Medan (Sumatra) dan Manado (Sulawesi).
Bekerja pada lembaga lain
Ada sejumlah frater bekerja pada lembaga lain di bawah naungan keuskupan atau kongregasi diantaranya sebagai dosen, kepala sekolah, guru, perawat dan tenaga sosial.