Berakhir (dari 1970)
Di beberapa wilayah negara, kongregasi telah melakukan banyak ekspansi, namun di beberapa tempat karya sudah diakhiri dengan berbagai alasan.
Zonhoven, Belgia
Lanjut usia dan pengakhiran di Belanda dan Belgia
Situasi di Belanda dan Belgia telah berubah secara dramatik sejak tahun 1970-an. Hanya sedikit frater yang masuk kongregasi dan banyak komunitas ditutup. Sekolah-sekolah yang didirikan dan dijalankan oleh frater baik di Belanda dan Belgia tidak lagi di bawah kepengurusan mereka. Namun tidak berarti bahwa frater-frater tidak aktif: masih banyak yang terlibat dalam kepengurusan atau kegiatan administrasi. Beberapa frater sementara membantu dalam Gerakan Belas Kasih atau di Kloosterhotel ZIN. Di komunitas Elim para frater mengorganisir banyak kegiatan. Bagaimana pun mereka terlibat dalam karya, membantu orang yang membutuhkan.
Komunitas pertama Frater CMM di Belgia didirikan di Maaseik pada tahun 1851. Komunitas-komunitas lain menyusul: di Hasselt, Houthalen, Lanaken dan Zonhoven. Regio CMM Belgia dibubarkan pada tanggal 1 Agustus 2012 karena jumlah frater yang menurun drastis. Setelah itu, frater-frater di Belgia berada di bawah Dewan Pimpinan Umum. Frater-frater Belgia yang terakhir pindah ke Pusat Perawatan ‘Het Dorpvelt’ di Zonhoven pada awal tahun 2013. Pusat Perawatan itu berdiri di taman rumah lama para frater, yaitu Komunitas St. Jan Berchmans. Komunitas ini ditutup pada bulan Maret 2024, setelah frater terakhir di Belgia meninggal dunia.
Pengakhiran di wilayah luar negri
Di masa lalu para frater hadir sebagai misionaris di Curaçao, Suriname, Zaire (Kongo), Amerika dan Irlandia. Kini tidak ada lagi frater di tempat-tempat ini, namun karya mereka khususnya bidang pendidikan, masih tetap diteruskan.
Pameran warisan CMM di Scherpenheuvel, Curacao (2016)
Pastor Superior de Beer memberkati 3 misionaris pertama (1886)
Pameran warisan CMM di Scherpenheuvel, Curacao (2016)
Curaçao
Tiga misionaris pertama Kongregasi Frater CMM diutus ke Curaçao tahun 1886. Dewan Pimpinan Umum menghendaki pendirian asrama untuk anak-anak dari keluarga mampu: kongregasi membutuhkan sumber pemasukan dan menghendaki sesuatu yang sama hebat terjadi di luar negri selain Ruwenberg. Maka muncullah kolese St. Thomas, khusus bagi anak-anak mampu yang berasal dari Venezuela dan negara-negara sekitar karena Antila Belanda sangat kecil untuk sebuah sekolah seperti ini.
Para frater yang diutus menyaksikan sebuah populasi miskin dengan prosentase anak-anak buta aksara dan tulis begitu tinggi. Mereka mengenang ketika memulai sekolah Zwijsen yang dikhususkan untuk anak-anak miskin dan perawatan anak yatim piatu di Santa Rosa dan setelah itu di Scherpenheuvel. Dewan Umum di Tilburg tentu harus menentukan karya-karya ini, namun tidak demikian. Frater-frater di tempat ini melakukan keduanya yaitu salah satunya resmi dan lainnya tidak resmi. Aturan praktisnya adalah satu anak kaya berbanding satu anak miskin yang menerima pendidikan.
Sekitar tahun 1970-an dan 1980-an ketika jumlah anggota kongregasi mulai menurun dan juga peralihan karya di negara lain, jumlah frater di Coraçao mulai berkurang. Karya pendidikan yang telah dimulai, dialihkan kepada orang setempat.
Tahun 2016, yayasan perguruan St. Thomas mendirikan sebuah pameran permanen di Huize Scherpenheuvel, tempat dimana para frater bekerja sebagai apresiasi atas semua karya yang telah mereka lakukan di wilayah ini dalam bidang pendidikan, pembinaan dan olahraga.
Suriname
Desember 1901, uskup Paramaribo, Mgr. Wulfingh meminta pemimpin umum agar mengirim frater untuk memulai sebuah panti asuhan khusus anak laki-laki. Permintaan ini diterima dengan baik. Pemimpin umum menulis surat kepada semua frater di Belanda, meminta siapa yang tertarik dengan misi ini. 90 frater merespon dengan menyampaikan ketertarikan mereka! Sekitar 10 % dari total jumlah frater saat itu. Di masa itu banyak frater yang tertarik berkarya di Suriname.
Para frater berkarya di tempat ini sejak tahun 1903 dan berakhir tahun 2012. Penekanan karya yang dilakukan adalah pada bidang pendidikan, namun selain itu para frater juga mengelola asrama sekolah, percetakan guna mendukung gereja lokal dan sejumlah perkumpulan kaum muda. Salah satu aktivitas yang dikelola frater adalah asrama Christophorus khusus anak-anak yang berasal dari bagian pedalaman Suriname.
Frater-farter terakhir yang tinggal di sana sampai 2012 adalah Laurenti Verhoeven, Johannes van Berkel dan Lambertus Berkers. Setelah pensiun tugas mereka beralih sebagai tenaga sukarela. Melalui acara perpisahan penuh khidmat pada tanggal 19 Februari 2012, mereka kembali ke Belanda. Kita percaya bahwa karya mereka tetap diteruskan orang awam.
Christoforos ashram di Paramaribo, Suriname
Selamat tinggal pada frater Laurenti (2012)
Komunitas di Lubunda, Kongo (1960)
Kongo
Kongregasi mengirim misionaris ke Kongo tahun 1958. Pilihan ini berdasarkan ensiklik Fidei Donum (pemberian iman) dari Paus Pius ke-XII tahun 1957. Paus meminta para religius dari negara-negara kaya, bekerjasama dengan misi Gereja di negara-negara termiskin. Para frater mendengar permintaan ini dan sejak tahun 1958 sampai 1975 mereka aktif melalui pendidikan Sekolah Dasar berbahasa Perancis dan juga memulai sekolah bisnis di Kongo.
Dengan adanya relasi buruk antar pemerintah dan gereja, maka pemerintah melarang pendidikan kaum religius, termasuk pelarangan penerimaan siswa di sekolah dan asrama Katolik; maka diputuskan untuk menutup komunitas frater di Tshikapa dan Kananga pada tanggal 15 Juli 1975 dan para frater kembali ke Belanda dan Belgia.
Amerika Serikat dan Irlandia
California
Hampir lima puluh tahun para frater berkomunitas di Amerika Serikat yaitu di Oxnard dan Los Angeles. Komunitas didirikan di negara ini pada tahun 1963. Para frater aktif di bidang pendidikan karya pastoral.
Kehadiran regio di California cukup lama dengan jumlah frater sekitar 15, namun di tahun 1900-an anggota menjadi berkurang tertutama karena frater-frater mulai tua dan kembali ke Belanda. Empat frater dikuburkan di pekuburan Oxnard. Tahun 2011 komunitas Los Angeles terakhir ditutup, dengan demikian berakhirlah regio California.
Irlandia
Di Cork, Irlandia terdapat sebuah komunitas studi dimana para frater belajar untuk mempersiapkan diri sebagai misionaris ke negara-negara Afrika. Mereka mematangkan bahasa Inggris dan mendapatkan gelar pendidikan di universitas yang bisa di terima di Kenya dan Namibia.