Duta Persaudaraan Seluas Dunia
Persaudaraan dan kerjasama internasional, menuju dunia yang lebih baik untuk semua
Persaudaraan dan kerjasama internasional, menuju dunia yang lebih baik untuk semua
Secara khusus kepedulian kongregasi kami, ditujukan kepada kaum muda. Melalui pendidikan, tetapi juga melalui bentuk bimbingan lainnya, kami ingin membantu kaum muda ini menemukan jalan mereka di dunia masa depan. Sejak 2008, frater CMM aktif dengan sebuah gerakan kaum muda internasional dengan nama ‘Duta Persaudaraan Seluas Dunia’ (WWB). Tujuandari gerakan ini adalah untuk menyatukan kaum muda yang ingin mengabdikan diri, dari budaya mereka sendiri, untuk gerakan belaskasih dan persaudaraan di seluruh dunia. Gerakan ini berkembang menjadi kelompok kaum muda internasional, yang sebagian besar didampingi oleh frater muda, yang juga aktif bekerja untuk dunia yang lebih baik di negara mereka sendiri.
Dari tanggal 23 hingga 27 Juli 2023, setelah masa persiapan di dalam negeri, sekelompok duta besar internasional akan berkumpul di pusat retret Emaus di Helvoirt, Belanda, untuk program refleksi dan pertukaran. Mereka akan datang dari Indonesia, Timor Leste, Kenya, Tanzania, Namibia, Brazil, dan Belanda. Mereka kemudian akan melakukan perjalanan bersama ke Lisbon untuk berpartisipasi dalam World Youth Days (WYD), dari 1 hingga 6 Agustus 2023. Pada perjalanan kembali ke Belanda, rombongan akan mengunjungi Lourdes di Prancis, diikuti dengan program penutup selama beberapa hari di Sparrenhof di Tilburg.
Partisipasi dalam World Youth Days bukanlah tujuan akhir dari rombongan duta besar. Setelah Hari Kaum Muda Sedunia, Para anak muda ini melanjutkan perjalanan kembali ke negara mereka sendiri dan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai duta belas kasih dan persaudaraan, kata kunci spiritualitas Kongregasi. Sejak WWB didirikan, kami telah melihat berbagai prakarsa muncul di berbagai negara di mana WWB aktif, kadang-kadang didorong oleh penugasan dalam program pendahuluan lokal yang diselenggarakan oleh Kongregasi, tetapi juga atas prakarsa para duta besar itu sendiri.
Para duta besar di Timor-Leste baru-baru ini mengadakan operasi pembersihan di salah satu tempat wisata paling terkenal di ibu kota, daerah Cristo Rei di Dili. Tempat itu dipenuhi sampah, yang membuat kelompok itu khawatir. Aksi bersih-bersih ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada orang lain bagaimana mereka juga menangani sampah dengan cara yang lebih baik.
Duta Besar dari Indonesia (Langgur) memutuskan musim semi untuk menanam pohon bakau di dekat garis pantai. Di hutan bakau, mereka mencari bibit untuk ditanam di pinggir pantai. Mereka menanam hampir 100 pohon. Pohon bakau di garis pantai melindungi daratan dari erosi air, membantu menjaga ekosistem laut, dan melindungi masyarakat pesisir dari gelombang besar.
Pada Februari 2023, sekelompok duta Kenya mengunjungi orang sakit di rumah sakit setempat. Mereka menyanyikan lagu-lagu dan bersama dengan pasien mereka berdoa agar cepat sembuh. Kegembiraan orang-orang yang mereka kunjungi mendorong mereka untuk lebih sering melakukakn hal ini. Berinteraksi dengan mereka juga membuat mereka lebih menghargai dan memperhatikan kesehatan mereka sendiri.
Pada bulan Maret tahun ini, para duta besar di Tanzania mengunjungi beberapa keluarga yang membutuhkan. Dua keluarga dengan orang tua yang sakit di Kaliua dan satu keluarga penderita kusta di Tabora. Kelompok tersebut mengumpulkan uang dan mengumpulkan bahan-bahan seperti pakaian dan kebutuhan rumah tangga lainnya seperti minyak goreng, tepung jagung, beras dan sabun, yang mereka serahkan kepada keluarga.
Para duta besar dan tim penyelenggara WYD 2023 dari Brazil mengadakan malam doa Taizé. Dalam salah satu persiapan bulanan, para duta besar yang akan mengikuti WYD tahun ini telah mengadakan doa malam Taizé dipimpin oleh Frater Paul Damen CMM, dalam bentuk adorasi sederhana dan meditatif yang mengajak mereka untuk fokus pada kehadiran Kristus di sekitar kita dan dalam diri kita.
Di Namibia, para duta menjadi pelopor pendidikan agama dan kegiatan kepemudaan di negaranya. Misalnya, pada tahun 2009 mereka menyelenggarakan ‘Walk with Christ’ yang pertama, sebuah ziarah dari paroki Windhoek ke biara Clarist di Braakwater, yang diadakan setiap tahun sejak itu.
Sebelumnya
Lokakarya Sejarah CMM di KenyaSelanjutnya
Hari Studi Frater CMM Provinsi Indonesia