Seluruh frater yunior CMM di Provinsi Indonesia mengadakan Pertemuan Yunior dan Pembaharuan Kaul secara serentak di Malang.
Acara ini berlangsung dari tanggal 27 sampai 31 Mei 2024 di rumah ret-ret Griya Samadhi Vincentius (GSV) di Prigen, Malang, Jawa Timur yang diikuti oleh seluruh frater yunior CMM Indonesia (15 orang) yang diselenggarakan oleh Komisi Pembinaan dan Pendidikan Lanjut (Komisi Yunior) Frater CMM Provinsi Indonesia dengan tema “The Education and Accompanying of Religious Life: Psychological Power of CMM Junior Brothers”.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali panggilan para frater yunior, mengembangkan dan menghidupkan kembali semangat persaudaraan mereka, serta memperkuat komitmen dalam hidupnya sebagai seorang Frater CMM.
Adapun Agenda acara sebagai berikut:
- 27 – 29 Mei 2024 adalah peserta Yunior mendapat peneguhan dengan beberapa materi yang diberikan oleh beberapa narasumber yaitu: Frater Nisensius Mety CMM, Frater Paskalis Wangga CMM, Frater Blasius Perang CMM, dan Pastor Ignatius Suparno CM. Ada juga beberapa kegiatan social yaitu kunjungan ke Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) dan Panti Asuhan Bakti Luhur.
- 30 Mei 2024 Perayaan Ekaristi Pembaharuan Kaul yang dipimpin oleh Pastor Igantius Suparno CM bersama Pastor Arlusius Hediharto SMM. Pembaharuan Kaul ini diterima oleh Frater Paskalis Wangga CMM (wakil provincial).
- 31 Mei 2024, rekreasi persaudaraan ke Jatim Park Malang
Ringkasan materi-materi:
Frater Nisensius Mety: Poin-poin penting yang diperoleh selama mengikuti studi formator di Roma, Oktober 2023, antara lain:
- Pentingnya persaudaraan yang berakar dalam kehidupan berkomunitas dengan prinsip “kamu adalah saya dan saya adalah kamu”,
- Yesus Kristus dijadikan ikon persaudaraan ideal yang bebas dari stigma perbedaan, yang di dalamnya terjalin semangat kesatuan.
- Pentingnya dialog dalam persaudaraan sebagai ruang komunikasi, keterbukaan, dan perjumpaan, sehingga memungkinkan kita untuk saling menerima dan memahami satu sama lain.
Frater Paskalis Wangga: Pentingnya membangun kesatuan dalam komunitas. “Komunitas CMM adalah aku dan aku adalah CMM”. Kesatuan ini terjalin melalui penerimaan dan kesadaran bahwa kita berasal dari berbagai latar belakang budaya, karakter, dan genetika. Perbedaan ini menjadi kekayaan yang meneguhkan persekutuan dan kesatuan, sehingga kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang matang dan dewasa dalam persaudaraan.
Frater Blasius Perang: Ada dua poin penting yang perlu dimiliki oleh religius muda saat ini: resiliensi religius dalam era digital dan bagaimana membangun mental konstruktif dalam konteks generasi Z. Betapa pentingnya resiliensi bagi frater muda dalam menghadapi realitas zaman sekarang, yang menunjukkan nilai juang, tekad, dan daya saing. Selain itu, frater muda perlu memiliki mental konstruktif, yaitu sikap yang tidak mudah menyerah dalam berbagai situasi. Pentingnya juga untuk berpikir positif dan optimisme dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan.
Romo Ignatius, CM, menyoroti:
- kehidupan St. Vincentius a Paulo dan kaul-kaul kebiaraan dalam perspektif Vincentian,
- pentingnya saling melayani sebagaimana dicontohkan oleh St. Vincentius
- Kaul-kaul yang diikrarkan hendaknya berdampak pada panggilan untuk melayani, bukan sekadar pengucapan semata, melainkan harus dihidupi dan bermanfaat bagi sesama.
Semoga kegiatan ini dapat mempererat persaudaraan di antara frater yunior CMM, memperkuat komitmen mereka dalam hidup religius, menjadi menjadi fondasi kuat bagi pengembangan spiritual dan psikologis mereka di masa depan.
Frater Vincentius Kaunang, CMM
Sebelumnya
Arsip Frater CMM dipindahkan ke Santa AgathaSelanjutnya
RETRET TAHUNAN DI BRASIL