Kita patut bersyukur dan bertetimakasih kepada Tuhan yang Maha Belakasih, atas segala rahmat yang senantiasa dicurahkan bagi kita. khususnya di dalam situasi yang serba sulit ini, dimana Timor Leste saat masih terus dilanda oleh virus COVID-19 yang semakin hari semakin meningkat angka positifnya sehingga kita tidak bebas untuk melaksanakan tugas karya pelayanan kita. Namun situasi tersebut tidak menjadi alasan bagi para frater untuk tidak mengikuti ret-ret pada tahun ini, melainkan situasi tersebut menjadi rahmat untuk ke 15 frater yang dengan penuh semangat mengikuti ret-ret tahunan pada periode 2021 ini. Ret-ret tahun ini berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Regio Timor Leste, dimulai pada tanggal 15 Agustus-22 bulan Agustus 2021.
Ret-ret tersebut berjalan seperti biasa diawali dengan misa pembukaan pada hari Minggu sore jam 18:00 WTL. Perayaan Ekaristi dipimmpin oleh pastor Venancio Pereira, SJ. Sekaligus beliau sebagai pembimbing ret-ret tahun ini. para peserta yang ikut ret-ret pada tahun ini, bukan hanya dari satu komunitas saja, melainkan semua frater baik itu para dewan pimpinan maupun anggota regio Timor Leste. Kecuali para frater yang belum vaksin dua kali, karena atas aturan pemerintah kesehatan bahwa yang bebas jalan hanya untuk yang sudah vaksin dua kali. Maka yang belum berkesempatan untuk mengikuti ret-ret pada bulan Agustus ini, maka dibuatlah dua gelombang yakni gelombang pertama pada bulan Agustus kemudian gelombang yang kedua masih menunggu para frater yang belum menerima vaksin dua kali. Jika sudah lengkap vaksin untuk kedua kali akan dilaksanakan reet-ret pada bulan berikutnya dalam tahun ini.
VIVER O EVANGELHO DO DIA
Ret-ret pada tahun ini dengan tema umum: “Viver O Evangelho do Dia – MENCARI TAHU KEHENDAK TUHAN MELALUI HIDUP RELIGIUS DENGAN TANTANGANYA, SESUAI DENGAN PESAN INJIL SETIAP HARI” ret-ret tahun ini dipimpin oleh pastor Yesuit, sehingga ret-ret dengan cara ingnasian. Dalam pembukaan ret-ret pastor Venancio mejelaskan cara ret-ret Ignasian bahwa Ret-ret dalam tradisi Ignaasian adalah suatu proses doa dan refleksi yang bejalan melalui ritme peningkapan rahasia (wahyu), hidup dengan penuh kedosaan, dan direkonsiliasi pada kehidupan Yesus, yakni penderitaan, kematian sampai pada kebangkitaNya. Pastor Venancio menegaskanya lagi bahwa ret-ret Ignasian berbeda dengan ret-ret katolik yang lainnya. Karena ret-ret igansian merupakan suatu latihan yang berorintasi untuk mengambil keputusan bagi setiap pribadi kita; memampukan kita untuk membuat reformasi dan transformasi kehidupan.
Masa ret-ret selama satu minggu para frater sungguh-sungguh antusias dan aktif dalam mengikuti setiap pertemuan atau konferensi dengan pastor pembimbing.Tema hari pertama ret-ret adalah “HIDUPKU DI DALAM TANGAN TUHAN”. Hidup benar-benar hadiah dari Tuhan. Tuhan adalah pencipta dan pemelihara semua kehidupan. Tuhan adalah “pro kehidupan”. Hari kedua adalah: “CINTA TUHAN BAGIKU, MEMBEBASKAN, MEMBAHAGIAKAN DAN MENYELAMATKAN DAKU”. Tuhan adalah cinta. Tuhan tidak mencintai semua orang tanpa syarat dalam arti bahwa setiap orang akan masuk surge. Tuhan adalah cinta, karena Dia adalah cinta, Dia peduli tentang siapa kita dan apa yang kita lakukan. Karena Dia adalah cinta maka Dia meembenci kejahatan.
Tema untuk hari ketiga: TUHAN ADALAH SUMBER DAN PANGKAL KEHIDUPAN. Tuhan menciptakan kita, untuk memuji dan melayani Dia, dengan demikian jiwa kita diselamatkan olehNya. Jadi segala hal materi di dunia ini, Tuhan meciptakanya untuk menolong kita agar kita senantiasa mencari kehendak Tuhan di dalamnya, pada akhirnya kita bertanya pada diri kita mengapa kita diciptakan. Oleh karena itu semua harta benda, jabatan dan lain-lainya kita gunakan demi kemuliaan namanya, bukan untuk memegahkan diri kita. tema hari ketiga adalah: “KEHENDAK TUHAN”. Hendaknya dalam kehidupan kita sebagai religius, kita bersama-sama mencari kehendak Tuhan, bukan kehendak kita yang dicari. Sebab kehendakNya adalah saling mencintai, saling mengampuni, bukan saling bermusuhan. Tema hari ke empat: saya mau jadi orang baru, pembaharu, transformasi. Segala sesuatu bisa berubah bahkan Tuhanpun bisa berubah, hanya satu yang tak pernah berubah yaitu “CINTA”. Cinta adalah abadi selamanya. Tema hari ke lima adalah: KEKUATAN SPIRIT (ROH) YESUS. Empat kekuatan spirit Yesus; mencintai, melayani, mengampuni, dan menyelamatkan. Jika dalam kehidupan kita diwarnai oleh cinta, maka hidup ini terasa sangat indah. Dalah hiddup regius hendaknya kita berusaha agar tetap menjadi pancaran cinta kasih Tuhan bagi sesama. hal penting yang harus kita lakukan sebagai seorang religius adalah mebawa orang lain untuk bertemu dengan orang lain, membawa orang kepada Tuhan, membawa Tuhan untuk orang, mebawa semua orang kepada keselamatan. Hari ke enam; CINTA “ AKU ADALAH PRIBADI PENCINTA ”. hidupku sendiri adalah tanda cinta Tuhan yang nyata, dan kepada orang lain. sebab itu saya harus menjadi pribadi yang mencintai sesame. Jika saya tidak mencintai maka otomatis saya bukan orang pencinta, dan Tuhan tidak tinggal bersamaku. Sebab Dia adalah cinta itu sendiri.
Dinamika ret-ret selama satu minggu berjalan dengan lancar, baik dalam doa, meditasi, komtemplasi, maunpun sharing bersama. kegiatan devosi selama ret-ret, Berjalan dan berdoa bersama Bunda Maria, jalan salib, dan aadorasi sakramen Maha Kudus di dalam kompleks rumah ret-ret. Dalam setiap kegiatan devosi ini, para frater dari setiap komunitas diberi tanggungjawab masing-masing untuk meemimpin doa dan sharing pengalamannya. Untuk bagian seksi konsumsi kedua ibu bersama para frater novis tahun pertama dan dikoordinir oleh frater Silvino Belo, CMM. Petugas konsumsi adalah tugas mulia selama masa ret-ret, dimana mereka berusaha untuk menghidangkan makanan dan minuman yang enak untuk para peserta.
Penutupan (kunci) ret-ret dengan perayaan misa bertepatan dengan hari minggu. Dalam kotbah Pr.Venancio memberikan kesempatan kepada kedua frater yaitu Fr. Pedro, CMM dan Fr. Evaristo, CMM untuk mensharingkan pengalaman terkait dengan buah-buah rohani yang diperoleh selama masa ret-ret. Selesai misa ret-ret, pembimbing ret-ret pastor Venancio, SJ bersama para frater (peserta ret-ret) dan para frater Novis pergi rekreasi bersama di tempat wisata Mangrove Hera. Setelah berfoto-foto bersama di objek wisata tersebut, lalu kembali makan siang bersama di komunitas novisiat Frater CMM Hera. Kemudian dilanjutkan rekreasi di pantai dan kembali lagi ke komunitas. Pada malam hari setelah makan malam bersama, para frater peserta ret-ret mengadakan evaluasi bersama terkait ret-ret selama satu minggu. dalam evaluasi setiap para frater diminta untuk meberikan komentar atau kesan dan pesan selama masa ret-ret. Pastor Venancio masih diminta untuk bermalam di novisiat sampai pada hari senin. Beliau masih berkenang untuk memipin misa harian pada senin pagi setelah itu baru pulang kembali ke komunitasnya setelah makan siang bersama.
Fr. Francisco Maia, CMM

Selanjutnya
Dua Belas Postulan