Penerimaan busana rohani dalam kongregasi
“Duc in Altum : Bertolaklah ke empat yang alam”
Lukas 5:4“Duc in Altum : Bertolaklah ke empat yang alam”
Lukas 5:4Manado, 01 Mei 2020. Lima Postulan yang telah menjalankan masa Postulan mereka selama kurang lebih 9 bulan , diperkenankan untuk melanjutkan masa pembinaan mereka di Novisiat Tahun Kanonik. Kelima Frater Novis Tahun Kanonik ini adalah Fr. Agustinus Mundung,CMM dari Keuskupan Manado, Fr. Marselinus M. Nara Atu,CMM dari Keuskupan Larantuka, Fr. Samuel Lagwi,CMM dari Keuskupan Amboina, Fr. Alexander Kobawon,CMM dari Keuskupan Amboina, dan Fr. Marcelino Martins,CMM dari Keuskupan Dili, Timor Leste.
Pada 01 Mei 2020, diadakan Perayaan Ekaristi Penerimaan Busana Rohani Kongregasi Frater CMM bagi kelima frater novis tahun kanonik. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Pastor Damianus Yangko Alo,Pr, Pastor Paroki St. Ignatius Manado, di Kapel Komunitas St. Margaretha Maria de Alocoque Manado. Tema Penerimaan Busana Rohani ini adalah “ Duc in Altum atau Bertolaklah ke Tempat yang Dalam ( Lukas 5 : 4 )”. Penerimaan dan penyerahan busana rohani bagi para frater novis untuk memasuki masa Novisiat Tahun Kanonik diwakili oleh Fr.Lambertus Katoo, CMM, Anggota Dewan Provinsi Frater CMM Indonesia. Frater Lambert mendapat wewenang dari Provinsial Frater CMM Indonesia untuk menerima dan menyerahkan busana rohani bagi para frater novis yang akan memasuki Novisiat Tahun Kanonik. Frater Lambert juga didampingi oleh Fr. Frans Kilat,CMM, Magister Postulan dan Fr. Alfonsius Seran, CMM, Anggota DPP Frater CMM Indonesia dan Staff Pembina Para Frater di Novisiat Tahun Kanonik.
Para frater novis juga menerima Konsitusi dan Salib Kongregasi Frater CMM selain jubah atau busana rohani. Jubah, konstitusi dan salib ini menunjukkan ciri khas Kongregasi Frater CMM yang dipakai dan digunakan oleh para frater novis untuk menjalani masa pembinaan khusus dan belajar untuk hidup, diarahkan, dan dibimbing menurut Konstisusi, Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi Frater CMM.
Dalam Kotbahnya Pastor Damianus Yangko Alo, Pr mengungkapkan bahwa Jubah menujukkan indentitas, ciri khas dan status dari seseorang yang memakaianya. Maka diharapkan para frater novis harus selalu memakai jubah untuk menunjukkan identitas mereka sebagai seorang Frater CMM. Dengan demikian mereka dikenal oleh orang sebagai seorang Frater CMM. Pastor Damianus Yangko Alo, Pr juga memanjatkan doa dan memberikan berkat khusus bagi para frater novis yang baru menerima jubah, konstitusi dan salib kongregasi.
Perayaan Ekaristi penerimaan busana rohani ini berlangsung dengan hikmat, kudus dan tenang. Di akhir, perayaan ekaristi disampaikan sambutan oleh perwakilan frater novis, Fr. Marselinus M. Nara Atu,CMM dan Anggota DPP Frater CMM Indonesia, Fr. Alfons Seran, CMM. Dalam kegembiraan Fr. Marselinus Nara Atu, mengungkap terima kasih kepada Pastor Daminus Yangko Alo, yang telah memimpin perayaan ekaristi penerimaan jubah ini. Para frater novis tahun kanonik mengucapkan terima kasih kepada Fr.Frans Kilat, CMM dan Fr. Alselmus Abi, CMM yang telah membina, membimbing, menuntun dan mendampingi mereka selama menjalani masa postulan. Demikian juga untuk para frater dan awam sebagai pengajar serta karyawati di postulat.
Perayaan Ekaristi ini juga dihadiri oleh para frater dari Manado dan Tomohon. Setelah Perayaan Ekaristi ini diadakan perayaan syukur bersama di Postulat Frater CMM. Pastor dan semua frater bersukacita dan bergembira atas kelima frater novis yang baru memasuki masa novisiat tahun kanonik ini.
Fr. Agustinus Nai Aki, CMM (Indonesia)
Sebelumnya
Frater Harrie van Geene, CMM meninggal