Dari tanggal 7 hingga 11 November 2022, anggota KEKVI, berkumpul di Roma untuk pertemuan tahunan mereka. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Pater Tomaž Mavrič, CM, Pemimpin Umum Kongregasi Misi. Fr. Lawrence Obiko, CMM, Pemimpin Umum Frater CMM, dan Fr. Broer Huitema, CMM yang adalah anggota komite ini hadir dalam pertemuan tersebut.
Berbagai topik didiskusikan oleh anggota komite ini, misalnya evaluasi kegiatan-kegiatan dari berbagai komisi dan kelompok kerja Vinsensian, penyetujuan anggaran tahun 2023, analisis proyek tunawisma dan kegiatan vinsensian untuk pengungsi dari Ukraina, dan penyelenggaraan Pertemuan Internasional para Pemimpin Keluarga Vinsensian.
Paus Fransiskus memberkati “patung tunawisma”
Pada hari Rabu tanggal 9 November, rombongan pertemuan ini diterima oleh Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus. Paus memberkati “patung tunaswisma”, yakni suatu patung yang mempromosikan “Kampanye 13 Rumah” Keluarga Vinsensian. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menggalangkan bantuan material dan spiritual kepada orang-orang tunawisma di seluruh dunia.
“Patung tunawisma” itu dibuat untuk menjelaskan ke seluruh dunia, masalah tunawisma dan bagaiamana menemukan solusi praktis yang sejalan dengan misi Kampanye 13 Rumah. Pater Tomaž Mavrič mengatakan, ini hal yang luar biasa yang mana 400 tahun yang silam, St. Vincent de Paul menyediakan 13 rumah untuk anak-anak terlantar di Paris. Saat ini, Aliansi Tunawisma Keluarga Vincentian dapat memperingati inisiatif masa lalu ini dengan membangun rumah serupa untuk para tunawisma diberbagai negara di dunia. Seperti yang dikatakan santo Vinsentius – ‘kita harus wujudkan perkataan kita dalam aksi nyata.”
Patung tunawisma
“Patung tunawisma ini terbuat dari perunggu dan ukurannya sesuai dengan aslinya, yang menggambarkan sosok tunawisma yang ditutupi selimut yang ditarik oleh seekor merpati yang sedang terbang. Patung tersebut merupakan karya seniman Kanada, Timothy Schmalz.
“Dengan patung tunawisma ini, saya ingin menyoroti penderitaan para tunawisma, menawarkan kenyamanan kepada mereka dan mencari solusi praktis seperti Kampanye 13 Rumah Keluarga Vincentian”, kata Schmalz tentang alasannya membuat patung tersebut. Kemudian dia juga mengatakan bahwa kiranya tiap kita dapat menyediakan bagi para tunawisma atap untuk dapat meletakan kepala mereka bagi siapa yang membutuhkannya.
Sumber: www.famvin.org (VFEC) dan www.famvin.org (Sheltering).

Sebelumnya
Ruang kelas baru untuk sekolah di KawambwaSelanjutnya
Hari Natal