Belo Horizonte, Brazil – Menjelang Hari Raya Pentakosta, 22 Mei 2021, para frater di Regio Brasil bergembira merayakan dua peristiwa penting: 25 tahun Hidup Membiara dari Frater Damasus Dobat, CMM dan pembaruan kaul dari Frater Faria Sarmento, CMM.
Sebagaimana diketahui, bahwa secara statistik Brasil menjadi salah satu negara yang masih terkontaminasi oleh pandemi dengan jumlah kematian yang tinggi akibat COVID-19. Sehingga, dengan segala kehati-hatian, kami mengadakan perayaan sederhana, tetapi penuh makna dan dipenuhi cahaya Roh Kudus di kapel Komunitas Santo Vinsensius, Belo Horizonte-Minas Gerais. Perayaan tersebut dipimpin oleh Pastor Marcos Vinícius, SScc dan dihadiri semua frater di regio serta beberapa orang sahabat.
Melalui homili yang dibawakan oleh Frater Henrique CMM, kami diajak untuk kembali menyadari pentingnya sejarah Kongregasi, semangat dasar Uskup Zweijsen dan memberi perhatian agar tidak terjerumus ke dalam godaan perkembangan zaman ini, artinya bahwa, jika tidak berhati-hati, kemungkinan akan terperangkap ke dalam kehidupan yang dangkal, encer, dan tidak berdasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, regio telah meleweti waktu transisi yang menantang cara hidup, berpikir, bekerja, dan memproyeksikan masa depan. Oleh karena itu, Frater Henrique mengingatkan agar tetap berpedoman pada teladan pendiri kita, yaitu penyerahan diri total kepada Tuhan.
Perayaan Ekaristi diakhiri dengan ucapan terima kasih dari para yubilaris. Dalam sambutannya, Frater Damasus mengatakan bahwa selama 25 tahun menjalani hidup dengan penyerahan diri total kepada Tuhan, adalah hal yang tidak mudah dan juga tidak sulit, karena ia selalu menyadari kehadiran dari Sang Pemanggil dalam kehidupan dan pertutusannya sehari-hari. Hidup doa (pribadi dan komunitas) dan hidup berkomunitas adalah kekuatan dan kunci utama dalam mengatasi tantangan sehingga ia merayakan 25 tahun hidup membiara.
Frater Faria berterima kasih kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk hidup dan mengikuti Yesus melalui Kongregasi ini. Dalam menghadapi kesulitan, ia menerima dukungan dari kehidupan komunitas dan dari perjumpaan sehari-hari dengan Tuhan, kekuatan dan semangat untuk meneruskan misi yang dipercayakan kepadanya.
Frater Rosario
Sebelumnya
In memoriam frater Wim Verschuren