“Apa yang aku inginkan dengan hidupku?”
“Setiap tahun kita mengadakan retret. Dalam ketenangan dan samadi, kita memperbarui penyerahan diri kepada Kristus serta semangat kita untuk berkarya”
CMM Konstitusi I, 284-285“Setiap tahun kita mengadakan retret. Dalam ketenangan dan samadi, kita memperbarui penyerahan diri kepada Kristus serta semangat kita untuk berkarya”
CMM Konstitusi I, 284-285Tomohon, Juni 2019 – Dari tanggal 24 hingga 29 Juni 2019, dua puluh satu frater dari Komunitas Manado, Tomohon dan Palu mengadakan retret tahunan di Panti Semadi, Tomohon.
Tujuan dari retret ini adalah untuk memperdalam spiritualitas kongregasi kita. Tahun ini, para frater ini merenungkan pertanyaan, “Apa yang aku inginkan dengan hidupku?”. Retret ini juga bertujuan untuk merayakan Jubileum 175 Tahun Frater CMM. Selama retret, para frater dibimbing dan ditemani oleh Frater Jan Koppens, CMM.
Para frater merenungkan gambar-gambar yang berkaitan dengan kepribadian mereka. Mereka juga menulis surat dukungan kepada para konfrater, mendalami artikel-artikel Konstitusi No. 35-43 dan 79-92, dan merefleksikan peran mereka sebagai saudara di komunitas. Frater Jan berbicara tentang kehidupan dan pekerjaan serta kebajikan-kebajikan St. Vinsensius a Paulo, dan menghubungkannya dengan spiritualitas Yesus dalam kehidupan dan pekerjaan-Nya, dan dengan tujuh karya belas kasih. Magnificat dan Louise de Marillac didiskusikan, dan para frater bekerja dengan gambar yang menggambarkan semua jkarakter ‘ibu’, yang merefleksikan bagaimana cinta seorang ibu mempengaruhi kehidupan dan panggilan setiap frater.
Para frater merefleksikan kehidupan mereka sendiri dan berbagi pengalaman mereka terkait dengan topik dalam kelompok kecil. Refleksi dan sharing adalah tambahan yang baik untuk doa dan Misa sehingga semakin memperdalam kehidupan spiritualitas. Frater Jan menekankan bahwa kehidupan spiritual tidak hanya tentang konsep, teori atau ucapan terima kasih, tetapi juga tentang dipindahkan, memberi contoh yang baik, dan mengambil tindakan untuk melayani mereka yang membutuhkan, yang miskin dan yang terlupakan. Hal-hal ini sangat penting. Ia juga mengingatkan para frater tentang panggilan mereka dengan beberapa pertanyaan reflektif, “Apa yang aku inginkan dalam hidupku? Apakah orang-orang miskin dan yang membutuhkan memiliki tempat khusus di hatiku? Akankah aku menjadi saudara yang berbelaskasih untuk rekan-rekan fraterku di komunitas dan untuk orang lain?” Frater Jan menyemangati para frater dengan kata-kata bijak ini: “Jika Anda menginginkan untuk berkembang dalam panggilan Anda, Anda adalah orang yang bahagia”. Ia berharap bahwa buah-buah dari retret ini akan menjadi nyata dalam kehidupan harian para frater.
fr. Agustinus Nai Aki (Indonesia)
Selanjutnya
Pertemuan Keluarga Vinsensian di Brasil