Tilburg, 25 Januari 2018 – Pada hari Kamis, tanggal 25 Januari, sebuah relik istimewa dari St. Vinsensius de Paul diberkati dan ditempatkan di kapel Generalat Frater CMM. Upacara ini dipadukan dalam perayaan Ekaristi dan doa khusus. Pastor Frank Lemmens memimpin perayaan tersebut.
Relikui
Pada tahun 2017, dalam perayaan 400 Tahun Karisma Vinsensian di Roma, Pemimpin Umum Frater Lawrence Obiko CMM menerima sebuah relik, pengakuan relik pertama Santo Vinsensius de Paul dari Pemimpin Umum CM, Pater Tomaž Mavrič CM.
Santo pelindung
Vinsensius de Paul, bersama Bunda Maria merupakan pelindung Kongregasi Frater CMM. Pendiri Kongregasi, Uskup Joannes Zwijsen memusatkan pelayanannya terhadap orang miskin dan mereka yang tidak mendapatkan pendidikan, serta meminta kepada para Frater dan Susternya agar menjadikan Vinsensius de Paul sebagai teladan. Relikui yang ditempatkan saat ini di Generalat Frater CMM merupakan simbol kehadiran konkret Santo Vinsensius de Paul di seluruh penjuru dunia.
Vinsensius de Paul
Vinsensius de Paul telah bekerja untuk keluarga kaya Gondi sejak tahun 1613 sebagai guru pribadi bagi anak-anak mereka dan sebagai imam terhadap keluarga dan para pekerja di perkebunan Gondi. Pada tahun 1617 dia menerima sebuah pesan mendedak: seorang petani sedang sekarat dan ingin bertemu Vinsensius. Pria itu memiliki reputasi yang sangat baik, namun ia terbebani dengan masalah-masalah yang tidak pernah dia ungkapkan. Vinsensius merasa bahwa pada saat-saat terakhir, rahmat akan menarik keluar jarinya dari cengkeraman iblis, dan petani yang miskin akan merasakan hal yang sama.
25 Januari 1617
Vinsensius menyadari pentingnya menghargai orang miskin. Pada tanggal 25 Januari 1617, hari raya pertobatan Paulus, dia memimpin perayaan tentang misi di Folleville. Tema khotbahnya adalah pengakuan umum. Vinsensius berbicara dengan kata-kata sederhana namun sangat mengilhami. Dia telah melihat betapa pentingnya kebutuhan spiritual bagi masyarakat pedesaan yang miskin dan kurangnya persiapan dasar untuk menerima sakramen-sakramen. Vinsensius de Paul telah menemukan apa yang Tuhan harapkan dari dirinya. Meskipun keputusan pertamanya menjadi imam telah melenceng dari keinginan untuk mengamankan posisi sosialnya sendiri, namun kini dia mulai melihat keadaan yang sesungguhnya. Dia memutuskan untuk mengabdikan seluruh hidupnya dalam pelayanan terhadap orang-orang miskin.
Sebelumnya
Selamat natal