Melihat – tergerak – bertindak
Belas kasih bukan hanya menjadi tujuan kerja kami; belas kasih merupakan sebuah sikap dalam hidup. Sikap hidup yang didasarkan pada tiga kata kunci melihat, tergerak dan bertindak (dengan urutan seperti itu). Semuanya diawali dengan melihat: melihat orang lain, dalam keunikan dan martabatnya. Memperhatikan orang lain dan membuka diri pada orang itu. Hal ini berarti kita tergerak karena orang lain, sehingga kita membiarkan orang lain tersebut masuk dalam hati kita. Hal ini merupakan langkah kedua. Orang lain tersebut sungguh sadar akan perhatian itu dan akhirnya kita bertindak, ketika kita melakukan sesuatu pada mereka, maka mereka menjadi tetangga kita dan sesama kita.
Kerjasama
Dengan demikian, melakukan tindakkan belas kasih bukan hanya kegiatan amal, itu merupakan buah dari hati yang sungguh tergerak: tergerak di dalam lapisan hidup kita yang paling mendasar. Belas kasih itu adalah pemberian hidup dan menggerakkan apa yang baik. Belas kasih itu terbuka dan menantang, belas kasih membuat hubungan antara manusia menjadi dekat, setia, ramah dan penuh hormat.
Belas kasih juga membutuhkan kerjasama. Kita harus memiliki komitmen dengan diri kita dan semua milik kita, agar belas kasih itu bisa menjadi kenyataan…Dan sesungguhnya kami masih menemukan bahwa hal ini belum cukup. Kami membutuhkan orang lain agar belas kasih dipaktekkan secara terstruktur dan diteguhkan dalam sikap diri kami.
Latihan
Belas kasih merupakan sikap hidup yang membutuhkan latihan setiap hari; melalui keheningan, refleksi, perjumpaan dan saling berbagi secara pribadi, dengan memperhatikan, memberi dan menerima, dengan hanya melakukan sesuatu. Sikap belas kasih juga berarti menjadi belas kasih bagi diri kita sendiri.
Saudara berbelas kasih
Kita tidak bisa berbicara tentang belas kasih tanpa merujuk pada Yesus, yang menunjukkan pada kita bagaimana menjadi berbelas kasih dan membantu menghadirkan Kerajaan Allah yakni damai dan keadilan. Kisah Orang Samaria yang baik hati merupakan gambaran Injil yang sangat dikenal untuk pertanyaan-pertanyaan: siapakah saudaramu? Dan sejauh mana kita merasa tergerak? Injil Matius ayat 25 menawarkan daftar perbuatan belas kasih, yang dalam tradisi lama Gereja telah ditetapkan menjadi empat-belas karya belas kasih. Melalui tindakan belas kasih ini kita dapat menolong sesama yang telah kehilangan kepribadian dan martabat kemanusiaannya: