Saudara dan saudari
Dalam kata ‘persaudaraan’ terkandung makna menjadi manusia yang mau hadir bagi sesamanya. Kami hendak menjadi pribadi yang memberi perhatian satu sama lain, yang ingin berbagi dalam suka dan duka. Pribadi yang peduli satu sama lain dan yang ingin tinggal dalam satu rumah. Pribadi yang ingin melayani dan mendukung satu sama lain.
Persaudaraan universal
Persaudaraan tidak hanya sekedar menjadi komunitas yang penuh kasih dalam lingkaran anda saja. Kita juga dapat merasakan menjadi saudara atau saudari bagi orang yang tidak kita kenal, dan mengungkapkan solidaritas kita terhadap mereka. Kesadaran akan persaudaraan kemudian menjadi lebih luas dan lebih dimengerti, yakni mau bertumbuh menuju persaudaraan yang universal dan seluas dunia. ‘Semua orang adalah saudara kita’, seperti kata sebuah lagu tua yang terkenal.
Persaudaraan yang ideal sungguh menantang dan penuh konsekuensi. Menjadi saudara dan saudari berarti: menghormati satu sama lain dan menyadari bahwa kita semua sejajar. Persaudaraan dan persaudarian yang ideal juga berarti bahwa ada harapan untuk masyarakat yang damai dan jujur.
Visi
Persaudaraan yang ideal tidak hanya memiliki sisi politis namun juga dimensi religius. Terinspirasi oleh kisah-kisah dari kitab suci kuno, kita bisa mengimpikan sebuah dunia yang bersaudara dan bersaudari dan bekerja bersama mewujudkannya. Walaupun kekerasan di sekitar kita tetap ada, kita boleh percaya akan satu dunia yang adil dan pada kemungkinan bahwa kita bisa mewujudkannya.
Sebuah cita-cita kitab suci kuno
Dengan melihat satu sama lain sebagai saudara dan saudari, kita menghidupi sebuah tradisi religius kuno. Sejak semula, kata-kata ‘saudara’ dan ‘saudari; telah digunakan oleh orang Kristiani sebagai cara untuk menyapa satu sama lain. Yesus berkata kepada murid-muridnya: cobalah untuk memiliki kasih persaudaraan dan persaudarian yang sungguh-sungguh satu sama lain. Yang berarti: menerima untuk hidup bersama dan mencoba untuk membagikan apa yang telah kita terima. Menjadi yang tertua berarti merawat yang lebih muda dengan kasih, dan menjadi yang paling muda berarti, merawat yang tua dengan penuh kasih. Sadarilah bahwa anda adalah bagian dari satu keluarga besar, dan bahwa kita semua adalah anak dari satu Bapa. Menjawab pertanyaan siapakah saudara dan saudari kita yang sesungguhnya, Yesus berkata: semua orang yang hidup menurut sabda Tuhan. Coba perhatikan dengan teliti di sekitar kita, dan kamu akan segera melihat kepada siapa kamu bisa menjadi saudara dan saudari. Dan perhatikan secara khusus orang-orang yang berkekurangan, mereka yang terlupakan atau yang tersesat: ya, mereka itulah saudara dan saudari kita!
Keterbukaan dan keramahtamahan
Cita-cita persaudaraan memiliki banyak kesamaan dengan cita-cita belas kasih. Menjadi saudara dan saudari sejalan dengan hasrat untuk bersama membangun sebuah komunitas. Namun hal ini juga merujuk pada hasrat untuk membuka komunitas ini dan menerima orang lain dengan cara yang ramah.
Konflik yang tidak terhindarkan
Persaudaraan merupakan nilai Kirstiani yang penting, namun hal ini bukan berarti bahwa selalu ada damai dan harmoni antara para saudara dan saudari di dalam sebuah komunitas Kristiani. Persaudaraan itu tidak mudah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak memilih saudara dan saudari kita, kita menerima mereka apa adanya dan harus belajar untuk bisa sejalan dengan mereka secara damai.
Cerita-cerita kitab suci memberikan contoh nyata mengenai konflik dan kecemburuan antara para saudara dan saudari, dan juga di kalangan murid Yesus dan para rasul pada awal mula Gereja. Namun ada juga pernyataan: cobalah untuk mengasihi satu sama lain seperti seorang saudara dan saudari. Cobalah untuk menerima perbedaan-perbedaan yang mencolok yang bisa memisahkan kita. Setelah konflik yang tidak terhindarkan, berdamailah dan berekonsiliasilah selalu.
Membuka cakrawala baru
Menjadi saudara dan saudari merupakan cita-cita yang sulit tapi menyenangkan, tindakan itu meruntuhkan penghalang-penghalang dan mendorong batas-batas. Kami juga melihat itu dalam komunitas CMM kami yang internasional. Intinya sangat sederhana: kami melihatnya sebagai bentuk solidaritas yang diberikan pada kami dan kemudian kami berikan pada orang lain. Hal ini juga merupakan sebuah prinsip yang radikal, seperti yang tertulis dalam Pedoman Hidup kami:
Yesus Kristus datang untuk merobohkan pembatas-pembatas yang memisahkan manusia dari sesamanya. Dalam kenyataan, kita hidup berkelompok sebagai frater dengan asal, bangsa, rasa, karaktek, karya dan status social berbeda yang tidak boleh memecah belah. Dengan cara hidup seperti ini kita ingin menunjukkan bahwa kita telah menjadi saudara satu sama lain di dalam Kristus.
Persaudaraan merupakan cita-cita yang bisa kami capai. Kami mencoba untuk mewujudkannya dalam komunitas-komunitas internasional kami. Dan itu juga menjadi pusat perhatian dalam proyek kaum muda internasional kami ‘Para Duta Persaudaraan dan Belaskasih Seluas Dunia.